Industri Sawit Tahan Pandemi Serap 17 Juta Pekerja Pemerintah
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebagai Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian Keuangan menyatakan, industri kelapa sawit (crude palm oil/CPO) tahan hantaman pandemi Covid 19. Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman mengatakan, industri ini secara aspek ekonomi cukup besar dari sisi penyediaan lapangan kerja. "Tenaga kerja yang terlibat langsung dari hulu ke hilir besar sekali sekira 17 juta pekerja atau pekebun. Sekira 4,2 juta terlibat langsung dan sekira 12 juta tidak langsung terlibat dengan jumlah petani atau pekebun 2,4 juta orang," ujarnya di Jakarta, Kamis (17/12/2020).
Eddy menjelaskan, peranan sawit ke perekonomian negara berbanding terbalik dengan pertumbuhan ekonomi yang terkontraksi selama kuartal II dan kuartal III 2020. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), lanjutnya, ekonomi Indonesia minus 5,32 persen di kuartal II dan membaik jadi minus 3,49 persen di kuartal III. Sementara, kontribusi dari sektor pertanian, termasuk kelapa sawit memberikan hasil positif karena masih tumbuh.
"Kita lihat PDB dari sektoral khususnya pertanian menunjukkan pertumbuhan positif di kuartal II sebesar 2,19 persen. Lalu, di kuartal III menurun sedikit jadi 2,15 persen, tetap positif," kata Eddy. Menurutnya, hasil tersebut menandakan bahwa sektor yang menyerap belasan juta pekerja ini masih bisa bertahan di tengah pandemi. "Ini menunjukkan bahwa sektor pertanian dan perkebunan, khususnya di kelapa sawit beri peran terhadap perekonomian," kata dia.