Obat Paracetamol? Bisakah Membahayakan?

Obat dengan kandungan paracetamol sudah sejak dahulu menjadi resep standar untuk terapi antipiretik atau anti demam. Di dalamnya juga terdapat efek analgesik atau meredakan nyeri.

Sehingga secara umum terapi dengan kandungan paracetamol lazim diberikan untuk mereka yang mengalami demam baik karena peradangan infeksi atau penurunan kondisi tubuh.

Bisa pula menjadi obat terapi dalam mengatasi nyeri ringan hingga sedang. Termasuk di dalamnya sebagai terapi nyeri sakit kepala, nyeri otot, sakit gigi, nyeri haid ringan dan lain sebagainya.

Tetapi mengonsumsi obat yang juga memiliki nama lain Acetaminophen ini memberikan efek samping bagi tubuh? Adakah bahaya yang perlu Anda waspadai ketika mengonsumsi obat satu ini?

Memahami Lebih Jauh Fungsi Paracetamol

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, paracetamol merupakan jenis obat dengan efek antipiretik atau anti demam dan analgesik atau pereda nyeri.

Namun, jenis obat ini tidak bekerja sebagai antiradang. Karena memang bukan kategori obat obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) atau lazim pula dengan sebutan Nonsteroidal Anti-inflammatory Drugs (NSAID).

Obat ini termasuk jenis obat obatan medis yang dapat Anda temukan bebas di pasaran. Karena secara umum efek kerjanya masih dalam kategori aman dan tidak memiliki efek samping relatif berat.

Dosis umum bagi orang dewasa adalah 500 – 1000 mg sedang untuk anak anak di bawah usia 12 tahun pada kisaran 60 mg – 250 mg. Dosis paling optimal untuk terapi Acetaminophen sebesar 4000 mg.

Bilamana Acetaminophen Memberikan Resiko Pada Konsumennya?

Meski jenis Acetaminophen ini termasuk dalam kategori obat bebas yang aman Anda konsumsi tanpa harus menggunakan resep dokter. Anda tetap perlu cermati aturan minum yang berlaku atas obat paracetamol.

Obat ini tidak bisa Anda padukan dengan minuman yang mengandung alkohol. Termasuk pula di dalamnya adalah material karbonasi seperti minuman soda.

Perlu Anda waspadai resiko akan munculnya reaksi hepatoksik (kerusakan hati) yang serius bila Anda konsumsi bersamaan dengan alkohol.

Mengonsumsi obat ini bersamaan dengan obat flu juga tidak disarankan mengingat kebanyakan obat flu sudah mengandung paracetamol. Anda bisa beresiko mengalami overdosis yang dalam jangka panjang juga merusak hati.

Meski tidak memberi efek ketergantungan, tetapi tetap perhatikan efek samping dari paracetamol. Bila terjadi gejala gejala seperti mual, linglung, tinja menggelap, urin gelap, mata kuning dan lain sebagainya segera hubungi dokter terdekat.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *